Lebih Tenang dari Sebelumnya
Tuhan mempunyai cara sendiri dalam memberikan pembelajaran dan alasan kenapa kita dipertemukan dengan seseorang. Salah satunya adalah pertemuanku dengan Nurani. Ya, aku dan Nurani sudah berteman sejak semester satu di jurusan Hubungan Internasional. Kira-kira kita mulai dekat sejak semester kedua. Kebetulan juga kita juga tinggal diasrama, mengerjakan tugas bersama dan makan bersama. Namun, baru setelah lulus kuliah dengan keadaanku yang sedang diuji dengan berbagai hal dari mulai keluarga sampai asmara. Nurani mulai bercerita tentang hidupnya kepadaku. Siapa juga yang menyangka bahwa hidupnya 180 derajat berbeda denganku. Dia berasal dari keluarga bahagia yang bertolah belakang denganku. Aku jadi berpikir tentang bahwa perceraian itu ada hikmahnya, ada keluaga yang bahagia kedepannya, setidaknya hikmah itulah yang aku dapatkan. Kemudian tentang asmarapun kita juga bertolah belakang. Dia beruntung jadi wanita yang diperjuangkan oleh laki-lakinya, berbeda denganku. Tapi ya itu oleh laki-laki yang sama dengan laki-laki yang aku kenal. Hal tersebutlah yang membuatku untuk dapat berpikir dari dua arah dan memahami bahwa kita tak selamanya jadi korban, kita adalah orang yang diselamatkan oleh Tuhan dengan caranya, can I say "Alhamdulillah". Entah apa yang membuatnya mengambil keputusan dan atau bisa dibilang karma untuk laki-laki itu dengan dia bilang putus dan memantapkan diri untuk memperbaiki diri dan berhijrah. Aku semakin yakin Tuhan itu sangat adil dan Maha Kuasa. Aku antara harus sedih atau senang, aku tak tahu. Aku hanya lebih sangat merasa tenang akan kuasa Tuhan itu ada. Yang aku rasakan lebih ke hubungan vertikalku antara diriku dengan Tuhan. Secara horizontal, hubungan pertemananku dengan Nurani tetap baik. Dan untuk masalah asmaranya, itu adalah diluar kuasaku untuk ikut campur, aku hanya bisa menjadi teman bicaranya saja.
Terimakasih Tuhan, telah mengenalkanku pada orang yang baik yang dapat memberiku kesempatan untuk mendewasakan diri dalam bersikap.
Ya, itulah sedikit ceritaku tentang Nurani, teman yang aku ajak berbicara dan merencanakan masa depan.
Komentar
Posting Komentar