Sejarah Perang Teluk II
Politik Global Amerika Serikat dan Dunia Islam, studi kasus Mengkaji Implentasi Politik Global Amerika Serikat dalam Menyelesaikan di Perang Teluk II :
Sejarah Perang Teluk II
Ramita Paraswati
20130510221
C
Disusun untuk memenuhi tugas akhir Mata Kuliah Politik Global Amerika Serikat
Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Perang teluk II adalah
perang yang melibatkan Iraq dan Kuwait yang dipicu oleh invasi Iraq terhadap
Kuwait pada tanggal 2 Agustus 1990. Perang teluk II
merupakan perang teluk pertama bagi AS menjadi salah satu aktor utuh dalam perang
teluk. Perang ini melibatkan AS, koalisi negara-negara PBB dan sebagian besar
negara Arab untuk membantu Kuwait dalam melawan Iraq. Negara-negara Arab yang
terlibat dalam perang ini adalah Arab Saudi, Yaman, Yordania dan PLO
(Palistinian Liberation Organization). Perang teluk II ini terjadi karena
100.00 pasukan Iraq menyerbu dan menguasai ibukota Kuwait pada tanggal 2
Agustus 1990. Hal ini menyebabkan pimpinan Kuwait yaitu Sheikh Jaber Al-Sabah
pergi ke Arab Saudi untuk mendapatkan perlindungan. Pada tanggal 6 Agustus 1990
Iraq berhasil menguasai Kuwait dan mendeklarasikan sebagai provinsi ke-19 Iraq
dengan nama Saddamiyat Al-Mitla pada tanggal 28 Agustus 1990 (Akhmad, 2010) .
Ada beberapa alasan
yang melatar belakangi Iraq melakukan invansi ke Kuwait, yaitu (Mehran, 2005) :
1. Iraq
merupakan aktor dalam Perang Teluk I bersama Iran. Perang Teluk I ini
berlangsung selama kurang lebih 8 tahun. Akibat dari peperangan ini negara Iraq
mengalami kerusakan yang berat, banyak tentara dan warga sipilnya yang mati
serta Iraq juga mempunyai pinjaman dana dari negara Arab saudi, Kuwait dan Uni
Emirat Arab sebanyak $55 Milyar.
Sedangkan setelah berakhirnya ini memaksa Iraq harus merekontruksi negaranya
yang hancur akibat perang dan membutuhkan dana sekitar $230 Milyar sumber pemasukan dana Iraq untuk merekontruksi negaranya
adalah dengan sumber minyak yang dimilikinya, namun harga petro dollar pada
waktu itu rendah karena kelebihan produksi minyak oleh Kuwait dan Uni Emirat
Arab, akibatnya Iraq tidak mampu mekasimalkan ladang minyaknya dengan baik.
Saddam Hussein menganggap kejadian ini sebagai perang ekonomi dan perselisihan
atas ladang minyak Rumeyla, meskipun Kuwait pernah melakukan pengirimin minyak
secara gratis ke Iraq pasca Perang Teluk I melawan Iran. Maka invansi ke Kuwait
ini diharapkan dapat membantui mengurangi beban hutang dan memberikan aliran
dana baru dari minyak Kuwait.
2. Iraq
menganggap Kuwait sebagai bagian dari Iraq dan berusaha untuk menaklukannya.
Saddam Hussein berusahan untuk melakukan
legitimasi atas warisan jajahan Inggris dalam pembagian kekuasaan setelah
jatuhnya pemerintahan Usmaniyah Turki.
3. Adanya
konflik perbatasan yang belum selesai yang dimana Kuwait diklaim Iraq telah
melakukan pengambilan minyak secara illegal diwilayah teritorial Iraq. Konflik
ini sudah dilaporkan Pedana Menteri Iraq Tariq Aziz kepada Sekjen Liga Arab
Gahdi Klibi pada tanggal 15 Juli 1990, yang dimana laporan tersebut berisikan bahwa Iraq menuduh Kuwait telah
mendirikan pos militer dalam wilayah Iraq dan mencuri ladang minyak yang
dimiliki Iraq di Rumeillah.
Akibat dari Invansi
Iraq terhadap Kuwait ini, pada tanggal 6 Agustus 1990 PBB menjatuhkan embargo
ekonomi terhadap Iraq dan Arab Saudi meminta bantuan pada AS pada tanggal 7
Agustus 1990 untuk dapat menyelamatkan Kuwait. Latar belakang
kenapa Arab Saudi memberikan bantuan kepada Kuwait karena disebabkan culture dari negara Arab tentang adanya
perasaan sebagai “ Keluarga besar bangsa Arab” yang dimana negara besar merasa
mempunyai hak untuk mengatur dan melindungi negara yang kecil, yaitu dimana
posisi Arab Saudi sebagai negara besar yang mempunyai hak untuk melindungi negara
kecil yang ada disekitarnya yaitu Yaman, Kuwait, Uni Emirat Arab dan Oman.
Semangat inilah yang diwujudkan bangsa Arab dalam pembentukan Pan Arabisme dan
Pan Islamisme di Timur Tengah (DR. Sidik Jatmika, 2014) .
Pada awalnya Saddam
Hussein mengira bahwa AS tidak akan ikut campur jika Iraq melakukan invansi
kepada Kuwait. Hal ini dikarenakan Saddam Hussein
telah meminta pendapat kepada duta besar AS di Iraq – April Catherine Glaspie
tentang rencananya untuk melakukan invansi ke Kuwait dan Glaspie memberikan
jawaban “ We took no position on these
Arab affairs.” (Duff, 2011) .
Yang kemudian diartikan oleh Saddam Hussein bahwa AS tidak akan ikut campur
dalam rencananya untuk melakukan invansi ke Kuwait. Namun ternyata Saddam
Hussein salah dalam mengartikan hal tersebut dan setelah Arab Saudi meminta
bantuan terhadap Amerika Serikat, Amerika Serikat mulai mengirimkan pasukan nya
ke Arab, dibantu juga dengan adanya pasukan dari begara-negara Arab lainnya.
Kemudian datang juga bantuan militer dari Eropa khususnya Eropa Barat (
Inggris, Jerman Barat, dan Prancis ), serta bantuan dari beberapa negara
dikawasan Asia.
Iraq mendapat kecaman
dari dunia Internasional akibat invansi yang telah dilakukannya terhadap Kuwait.
Namun, Saddam Hussein masih bertahan untuk melakukan aneksasi terhadap negara
Kuwait, yang kemudian pasukan aliansi yang dipimpin oleh AS memberikan
peringatan kepada Iraq untuk meninggalkan Kuwait sampai tanggal 15 Januari
1991. Tetapi, peringatan tersebut diabaikan oleh Iraq. Sehingga pada tanggal 16
Januari 1991, tentara AS beserta koalisi dibawah otoritas PBB menyerang wilayah
Irak dan wilayah Kuwait yang diduduki Irak melalui serangan udara. Irak
membalasnya dengan meluncurkan rudal SCUD menuju pos-pos militer musuh, serta
mengarahkan rudal kepada Israel dengan tujuan Tel Aviv, dengan maksud memancing
Israel untuk ikut masuk dalam perang. Ini adalah taktik Saddam untuk memecah
koalisi antara AS dan bangsa Arab. Dengan asumsi apabila Israel menjawab
serangan yang dilakukan Iraq tersebut dan menerjunkan pasukan untuk ikut
menggempur Irak, maka negara-negara Arab akan melepaskan diri dari koalisi
akibat perang Arab-Israel yang masih berlarut-larut, sehingga kekuatan AS akan
berkurang sebab hengkangnya bantuan bangsa Arab. Strategi ini tidak berhasil
karena AS menjamin Israel aman dari jangkauan rudal Irak(Akhmad, 2010) .
Data pasukan aliansi militer pada Perang Teluk II (Lyla M. Hernandes)
Pada tanggal 23
February 1991, Pasukan aliansi dibawah PBB yang dipimpin oleh AS mulai
menyerang pasukan Iraq yang berada di Kuwait. Pasukan
aliansi ini mulai menghentikan jalur supply
kebutuhan pasukan Iraq yang berada di Kuwait dan dengan intense melakukan serangan udara dan
darat terhadap pasukan Iraq. Sehingga dengan strategi ini dapat melemahkan
pasukan Iraq dan akhirnya pasukan Iraq dapat dikalahkan dengan mudah oleh
pasukan aliansi PBB. Setelah selama 3 hari pasukan aliansi menggempur pasukan
Iraq yang berada di Kuwait, akhirnya pasukan Iraq dapat dipukul mundur dari
Kuwait. Hal ini diakibatkan oleh kelelahan yang dialami oleh pasukan Iraq terus
menerus digempur oleh pasukan aliansi yang tidak terduga. Kemudian pada tanggal
27 Februari 1991, Presiden AS George W. Bush memerintahkan Iraq untuk melakukan
genjatan senjata dan pada tanggal 3 Maret 1991 Iraq mematuhi mandat AS dengan
menerima Resolusi Dewan Keamanan PBB 660 (yang berisi : pasukan Irak harus
ditarik mundur dari Kuwait paling lambat tanggal 17 Januari 1991, jika tidak
Irak akan berhadapan dengan pasukan koalisi pimpinan
Amerika Serikat. Dewan Keamanan),661 (yang berisi : pemberian sanksi ekonomi
kepada Irak.), 662 (yang berisi : aneksasi
yang dilakukan Saddam Hussein tanggal 8 Agustus 1991 yang menjadikan Kuwait
sebagai propinsi ke-19 sama sekali tidak berdasar hukum dan meminta menyerahkan
negara kecil itu kepada Kuwait) dan 674 (yang berisi : pendokumentasian kerugian material dan pelanggaran hak
asasi di Kuwait sejak diduduki Irak). yang menandai berakhirnya Perang Teluk
II ini.
Negara-negara yang terlibat dalam
Perang Teluk II (Lyla M. Hernandes)
Kuwait dan PBB (AS, Arab Saudi, Inggris, Prancis, Belanda, Mesir, Suriah, Oman, Qatar, Bahrain, UEA, Israel, Afganistan, Bangladesh, Kanada, Belgium, Czechova, Germany, Honduras, Italy, Niger, Romania, South Korea)
PBB memberikan dukungan persenjataan terhadap pasukan aliansi. Israel tidak terlalu banyak berkontribusi dalam Perang Teluk II, namun Israel mendapat serangan dari Iraq)
Dengan
Iraq
(yang didukung oleh Yaman dan The Palestina Liberation Organization)
Daftar Refrensi :
Akhmad, I.
(2010). Perang-Perang Berpengaruh di Dunia. Yogyakarta: Yogya Bangkit
Publisher.
DR. Sidik
Jatmika, M. (2014). Pengantar Studi Kawasan Timur Tengah. Yogyakarta:
Maharsa Publising House.
Duff, G. (2011,
January 31). Congressman Ron PAul : Classified Cable Proves US OK'd
Saddam's Kuwait Invantion. Retrieved Juni 7, 2015, from Veteranstoday:
http://www.veteranstoday.com/2011/01/31/cong-ron-paul-classified-cable-proves-us-okd-saddams-kuwait-invasion/
Lyla M.
Hernandes, J. S. (n.d.). Military > Gulf War Coalition Forces:
Countries Compared. Retrieved Juni 7, 2015, from NationalMaster:
http://www.nationmaster.com/country-info/stats/Military/Gulf-War-Coalition-Forces
Mehran, K.
(2005). The Modern Middle East : A Political History Since The First World
War. California: University California Press.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
BalasHapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل